Tuesday 8 May 2012

Kisah sedih di balik lagu SEASON IN THE SUN(yang belum tau masuk)

Goodbye to you my trusted friend
We've known each other since we were nine or ten
Together we've climbed hills and trees
Learned of love and ABC's
Skinned our hearts and skinned our knees
Goodbye my friend it's hard to die
When all the birds are singing in the sky
Now that spring is in the air
Pretty girls are everywhere
Think of me and I'll be there

We had joy, we had fun
we had seasons in the sun
But the hills that we climbed
Were just seasons out of time

Goodbye Papa please pray for me
I was the black sheep of the family
You tried to teach me right from wrong
Too much wine and too much song
Wonder how I got along
Goodbye Papa it's hard to die
When all the birds are singing in the sky
Now that the spring is in the air
Little children everywhere
When you see them, I'll be there

We had joy, we had fun
We had seasons in the sun
But the wine and the song
Like the seasons have all gone
We had joy, we had fun
We had seasons in the sun
But the wine and the song
Like the seasons have all gone

Goodbye Michelle my little one
You gave me love and helped me find the sun
And every time that I was down
You would always come around
And get my feet back on the ground
Goodbye Michelle it's hard to die
When all the birds are singing in the sky
Now that the spring is in the air
With the flowers everywhere
I wish that we could both be there

Aslinya, lagu ini diciptakan oleh Jacques Bell, seorang penyanyi-penulis lagu dari Belgia, pada 1961. Judul aslinya adalah Le Moribond. Tiga tahun sesudahnya, lagu itu ditulis dalam bahasa Inggris dengan nama Seasons in the Sun. Lagu ini menjadi hit setelah Terry Jacks menyanyikannya pada 1974 dan sesudahnya, Westlife pada 1999.

Cerita dibalik Lagu

Seasons in the Sun menceritakan kita sebuah cerita tentang seorang lelaki yang menulis sebuah pesan perpisahan kepada orang yang ia cinta, teman, ayah, dan putrinya yang telah berbagi kebahagiaan dan kesedihan dengannya.
Ini cerita yang sangat lama. 3 orang, yang kita pangil A, B, dan C di suatu pedesaan pada tahun 1950an, merupakan teman sekelas di sebuah SMA. A dan C adalah teman baik sejak kecil. B adalah seorang perempuan baik Mudah bagi kita menebak cerita ini. A dan C jatuh cinta pada B di saat yang sama. A adalah orang yang sangat riang, aktif, tampan. Ia adalah seorang atlet, yang disukai banyak perempuan muda. Ia memiliki hidup yang gembira dan sederhana. Di sisi lain, C adalah orang yang pemalu, pendiam, dan bagus dalam menggambar. Ia sudah mencintai B sejak lamaI sebelum A dan B hidup bersama. Tetapi tidak seorangpun tahu. Ia menyembunyikan perasaannya dalam-dalam. Setelah kelulusan, A bergabung dengan tentara, dan C menjadi tukang kayu.

Akhir Cerita

Satu hari setelah perang, A kembali untuk menikahi B, dan kemudia ia menjadi pengemudi truk... Tentu saja A sering pergi ke luar untuk mencari nafkah. B membuka toko bahan makanan yang diwariskan oleh neneknya, banyak hal yang masih harus diselesaikan. C membantu B dan anaknya untuk mengelola toko tersebut. Setelah beberapa lama, seperti yang kita bayangkan. A tidak tahu apa-apa tentang itu karena karakternya, dan juga rasa cintanya pada istri, sekaligus kepercayaan pada temannya itu. Sampai di suatu hari yang bersalju, A pulang ke rumah. A yang pulang ke rumah mendapati istrinya berselingkuh. Menghadapi pengkhianatan itu, A kehilangan kendali dan membunuh istrinya. Di malam yang gelap, ia menyerahkan dirinya pada polisi. Dua bulan setelahnya, ia didakwa pembunuhan tingkat satu. Hukuman mati akan dilakukan pada musim semi tahun selanjutnya. Di hari ke-3 sebelum kematiannya, A menulis 3 pesan, satu untuk teman baiknya, satu untuk ayahnya, dan satu untuk putrinya yang berumur empat tahun. Di menit-menit akhir hidupnya, ia tetap menganggap C teman baik, teman yang dapat dipercaya.

0 comments:

Post a Comment