Thursday, 1 November 2012

Industri Pembuatan Semen

Industri Pembuatan Semen

Industri Pembuatan Semen
Semen      adalah   suatu   campuran     senyawa    kimia   yang    bersifat hidrolis artinya   jika   dicampur   dengan   air   dalam   jumlah   tertentu   akan   mengikat   bahan– bahan    lain  menjadi    satu  kesatuan    massa   yang   dapat   memadat     dan   mengeras. Secara     umum     semen    dapat   didefenisikan    sebagai    bahan   perekat   yang    dapat merekatkan   bagian–bagian   benda   padat   menjadi   bentuk   yang   kuat   kompak   dan keras.
Jenis-jenis semen
  1. Portland cemen
Portland cemen adalah jenis semen hidraulis yang dihasilkan dngan cara menghaluskan klingker yang terdiri dari silica-silika kalsium yang bersifat hidraulis bersama bahan tambahan yang biasanya digunakan adalah gypsum.
Tipe-tipe semen Prtland
·         Tipe I Ordinary     Portland    Cement   adalah     semen    portland   yang   dipakai   untuk  segala    macam     konstruksi    apabila    tidak  diperlukan     sifat–sifat  khusus, misalnya     ketahanan     terhadap    sulfat,   panas    hiderasi   dan   sebagainya.  Ordinary   Portland   Cement  mengandung   5   %   MgO,   dan   2,5–3   %   SO3. Sifat–sifat Ordinary Portland Cement berada diantara sifat–sifat moderate heat semen dan high early strength portland cement.
·         Tipe II ( Moderate Heat Portland Cement ) Moderate      Heat   Portland    Cement    adalah    semen    portland   yang   dipakai untuk pemakaian konstruksi yang memerlukan ketahanan terhadap sulfat dan    panas    hiderasi   yang    sedang,   biasanya     digunakan     untuk    daerah pelabuhan dan bangunan sekitar pantai.
·         Tipe III (High Early Strength Portland Cement ) High      Early   Strength     Portland     Cement    adalah     semen     portland    yang gunakan keadaan–keadaan darurat dan musim dingin. Juga dipakai untuk produksi       beton    tekan.   High     Early     Strength    Portland      Cement     ini mempunyai kandungan C3S lebih tinggi dibandingkan dengan semen tipe
·lainnya    sehingga    lebih   cepat   mengeras     dan   cepat mengeluarkan       kalor. digunakan       untuk     pembangunan gedung–gedung         besar,     pekerjaan– pekerjaan   berbahaya,   pondasi,   pembetonan   pada   udara   dingin,   dan   pada prestressed coccretel, yang memerlukan kekuatan awal yang tinggi.
·         Tipe IV ( Low Heat Portland Cement )  Low Heat Portland Cement  adalah semen portland yang digunakan untuk bangunan   dengan   panas   hiderasi   rendah   misalnya   pada   bangunan   beton yang   besar   dan   tebal,   baik   sekali   untuk   mencegah   keretakan. Low   Heat Portland   Cement  ini   mempunyai   kandungan   C3S   dan   C3A   lebih   rendah
·sehingga pengeluaran kalornya lebih rendah. Semen   ini   biasa digunakan   untuk   pembuatan   atau   keperluan  hidraulik   engineering  yang  memerlukan panas hiderasi rendah.
·         Tipe V ( Shulphato Resistance Portland Cement ) Shulphato Resistance     Portland     Cement     adalah    semen     portland    yang mempunyai kekuatan tinggi terhadap sulfur dan memiliki kandungan C3A
·lebih rendah bila dibandingkan dengan tipe–tipe lainnya, sering digunakan
· untuk   bangunan   di   daerah   yang   kandungan          sulfatnya    tinggi,  misalnya:  pelabuhan,   terowongan,   pengeboran   di   laut,   dan   bangunan   pada   musim panas.
·         Semen Putih (White Cemen )  Semen   Putih   adalah   semen   yang   dibuat   dengan   bahan   baku   batu   kapur yang mengandung oksida besi dan oksida magnesia yang rendah (kurang  dari 1%) sehingga dibutuhkan pengawasan tambahan agar semen ini tidak terkontaminasi       dengan    Fe2O3    selama    proses   berlangsung.     Pembakaran pada     tanur  putar   menggunakan       bahan   bakar    gas,  hal  ini  maksudkan  untuk     mengurangi      kontaminasi      terhadap    abu   hasil pembakaran,      juga terhadap   oksida   mangan   sehingga   warna  dari   semen   putih   tersebut   tidak terpengaruh. Semen Putih digunakan untuk bangunan arsitektur dan dekorasi.
·
·         Semen Sumur Minyak ( Oil Well Cement )  Semen     Sumur     Minyak     adalah   semen    portland    yang   dicampur     dengan
· bahan     retarder   khusus     seperti lignin,   asam     borat,  casein,    gula,   atau organic hidroxid acid Fungsi   retarder     disini   adalah    untuk    mengurangi       kecepatan pengerasan semen atau memperlambat waktu pengerasan semen, sehingga adukan dapat dipompakan kedalam sumur minyak atau gas. Semen Sumur
·Minyak   digunakan   antara   lain   untuk  melindungi   ruangan   antara   rangka  sumur   minyak   dengan   karang   atau  tanah   sekelilingnya,   sebagai   rangka sumur minyak dari pengaruh air yang korosif.
·         Semen Masonry adalah   semen  hidraulik  yang   digunakan   sebagai   adukan konstruksi     masonry,     mengandung       satu   atau   lebih blast    furnance    slag cement (semen kerak dapur tinggi), semen portland pozzolan, semen alam atau kapur hidraulik dan bahan penambahnya mengandung satu atau lebih bahan–bahan seperti: kapur padam, batu kapur, chalk, calceous shell, talk, slag, atau tanah liat yang dipersiapkan untuk keperluan ini. Sifat semen ini mempunyai penyerapan air yang baik, berdaya plastissitas yang tinggi dan kuat tekan yang rendah.
·         Semen Berwarna   Sering    dibutuhkan     semen    yang    mempunyai      warna    yang   sama    dengan  bahan   atau   material   yang   akan   direkatkannya.   Semen   Berwarna   dibuat dengan menambahkan zat warna (pigmen ) sebanyak 5 – 10 % pada saat semen      putih    digiling.   Zat    warna     yang    ditambahkan       harus    tidak mempengaruhi         selama    penyimpanan       atau    selama    pamakaian      semen tersebut.
·         Semen Cat Semen   Cat   merupakan   tepung   semen   dari   semen   portland   yang   digiling  bersama –sama dengan zat warna, filter, dan water repellent agent. Sement  cat   biasanya   dibuat   waran   putih   yaitu   dengan   titanium   oksida   atau   ZnS.  Sebagai   filter   biasanya  dipakai   water   repellent   agent   atau   bahan   silika,
·sedangkan sebagai accelerator dipakai CaCL2 dan sebagai water repellent
  1. Semen Non Portland
a.       Semen Alam (Natural Cement) Semen   alam   merupakan   semen   yang   dihasilkan   dari   proses   pembakaran batu   kapur   dan   tanah   liat   pada   suhu   850–1000  oC   kemudian   tanah   yang dihasilkan digiling menjadi semen halus.
b.      Semen Alumina Tinggi (High Alumina Cement) Semen      Alumina     Tinggi    pada    dasarnya    adalah    suatu   semen    kalsium aluminat     yang    dibuat    dengan     meleburkan      campuran     batu    gamping, bauksit,    dan    bauksit    ini  biasanya    mengandung        oksida    besi,   silika, magnesia,   dan   ketidak   murnian   lainnya.   Cirinya   ialah   bahwa   kekuatan semen   ini   berkembang   dengan   cepat,   dan   ketahananya   terhadap   air   laut dan air yang mengandung sulfat lebih baik.
c.       Semen Portland Pozzolan.  Semen Portland Pozzolan adalah bahan yang mengandung senyawa silika dan   alumina   dimana   bahan   pozzolan   itu   sendiri   tidak   mempunyai   sifat seperti semen akan tetapi dalam bentuk halusnya dan dengan adanya air, maka      senyawa       senyawa     tersebut   akan   bereaksi    membentuk       kalsium aluminat hidrat yang bersifat hidraulis. Semen portland pozzolan merupakan suatu bahan pengikat hidraulis yang dibuat dengan menggiling bersama–sama terak semen portland dan bahan yang   mempunyai   sifat pozzolan ,   atau   mencampur   secara   merata   bubuk
c.semen   portland   dan   bubuk   bahan   lain   yang   mempunyai   sifat pozzolan.
c.Bahan pozolan yang ditambahkan besarnya antara 15–40 %.
d.      Semen Sorel.  Semen Sorel adalah semen yang dibuat melalui reaksi eksotermik larutan magnesium kloida 20 % terhadap suatu ramuan magnesia yang didapatkan dari kalsinasi magnesit dan magnesia yang didapatkan dari larutan garam Semen   Sorel   mempunyai   sifat   keras  dan   kuat,   mudah   terserang   air   dan sangat korosif. Penggunaannya terutama adalah semen lantai, dan sebagai dasar pelantai dasar seperti ubin dan terazu.
e.       Portland Blast Furnance Slag Cement. dalah   semen   yang   dibuat   dengan
e.cara   menggiling   campuran  klinker   semen portland            dengan   kerak   dapur  tinggi (Blast Furnance Slag) secara homogen. Kerak (slag) adalah bahan
e.non metal hasil samping dari pabrik pengecoran besi dalam tanur (Dapur  Tinggi)   yang   mengandung   campuran   antara   kapur   (CaCO3 )   silika   (SiO 2) dan    alumina.  Sifat   semen     ini   jika   kehalusannya       cukup, mempunyai kuat tekan yang sama dengan semen portland, betonnya lebih stabil   dari   beton   semen portland , permeabilitinya        rendah,   pemuaian   dan penyusutan dalam udara kering sama dengan semen portland.
e.
Proses Pembuatan Semen 
·       Quarry
Batu kapur di quarry diledakkan dengan bahan peledak. Dengan alat-alat berat, batu kapur dipilih yang berdiameter maksimum 170 cm, kemudian dimuat dan diangkut dengan mobil truk ke atas pemecahan.
·        Crusher
Tanah liat hasil quarry dipecah oleh hummer crusher sehingga menjadi ukuran kecil dengan diameter maksimum 3 cm.
·       Clay Pit
Tanah liat dari clay pit diambi dngan menggunakan alat-alat berat dan diangkut ke stirage hall (tempat pengumpulan).
·        Clay Drayer
Clay yang berada di storage hall dikeringkan dalam clay drayer agar mendapat kadar air maksimum 1% dan dikumpulkan dalam silo.
·        Pasir Silica
Pasir silica diambil dari deposit yang terdapat di daerah sul-sel atau juga sebagian didapatkan dikandungan clay dari clay pit.
·       Raw Mill
Batu kapur, clay dan pasir silica bersama-sama digiling dalam raw mill, sampai menjadi tepung atau raw mill dan dimasukkan dalam silo. Dalam proses penggilingan tersebut selalu mendapat pengawasan dari laboratorium sehingga raw mill yang dihasilkan langsung siap baker.
·       Klink / Tungku Putar
Raw mill dari silo diangkat ke link untuk dibaker dengan temperature 1350% - 1500% sehingga menghasilkan klinker.
·       Finish Mill
Klinker bersama-sama gypsum (30%) digiling dalam finish mill menghasilkan semen.


Nah ini dia alat-alat yang dipake mengolah si batuan kapur menajdi serbuk-serbuk semen yang kuat itu, check it out :
1. Unit Pengolahan Bahan (Raw Mill)
a. Rotary Dryer
Fungsinya untuk mengeringkan bahan baku. Pengeringan dilakukan dengan mengalirkan gas panas sisa pembakaran dari kiln secara cocurrent.
b. Double Roller Chrusher
Fungsinya adalah untuk memperkecil ukuran limestone, sand clay, sand koreksi dan pasir besi setelah keluar dari dryer.
c. Hopper Raw Mix
Fungsinya adalah untuk mencampur dan menggiling bahan baku yang akan diumpankan ke kiln.
d. Air Separator
Fungsinya untuk memisahkan material halus dengan material kasar dimana material halus akan keluar sebagai produk, sedangkan material kasar dihaluskan lagi di raw grinding mill.
e. Tetra Cyclone
Fungsi alat ini adalah untuk memisahkan material halus dengan material kasar yang terbawa aliran gas keluar dari air separator.
f. Spray Tower
Fungsinya untuk mendinginkan gas panas hasil pembakaran di kiln yang berlebih dari suspension preheater.
g. Weighing Feeder
Fungsinya untuk menimbang limestone yang keluar dari bin agar konstan jumlahnya.
h. Raw Grinding Mill
Fungsi alat ini adalah untuk menggiling bahan baku yang diumpankan ke kiln.
i. Raw Mill Fan
Fungsi alat ini adalah untuk menarik material dari raw mill yang sudah halus untuk dibawa bersama aliran udara masuk ke cyclone
j. Electrostatic Presipitator
Fungsinya adalah untuk menangkap debu yang ada dalam aliran gas yang akan dibuang melalui cerobong sehingga tidak menimbulkan polusi.
k. Raw Meal Silo
- Blending Silo : untuk homogenisasi raw meal dengan bantuan udara.
- Storage silo :untuk menyimpan raw meal sebelum diumpankan ke kiln.

2. Unit Pembakaran

a. Suspention Prehater
Fungsinya adalah sebagai pemanas awal umpan rotary.
b. Rotary Kiln
Fungsinya untuk proses kalsinasi dan sinterisasi tepung baku menjadi Clinker.
c. Kiln Feed Bin
Fungsinya adalah untuk menampung umpan kiln yang siap untuk diumpankan.
d. Air Quenching Cooler
Fungsinya untuk mendinginkan Clinker secara mendadak dari 1400oC menjadi 900-950oC pada chamber 1.

3. Unit Penggilingan Akhir

a. Clinker Storage Silo
Fungsinya adalah sebagai tempat penampungan Clinker.
b. Finish Grinding Mill
Fungsinya adalah untuk menggiling campuran Clinker dengan Gypsum yang ditambahkan agar menjadi halus.
c. Air Separator
Fungsi alat ini adalah untuk memisahkan mineral halus dengan mineral kasar dimana pertikel halus akan keluar sebagai produk sedangakna partikel kasar keluar untuk dihaluskan kembali di finish grinding mill.

4. Unit Pengisian Packing
a. Cement Silo
Fungsinya adalah untuk menampung semen yang berasal dari finish mill sebelum masuk ke unit packing.
b. Vibrating Screen
Fungsinya adalah untuk menyaring semen dari pengotor sebelum masuk ke storage silo untuk pengepakan.
c. Storage Silo
Fungsinya adalah untuk menampung semen yang telah melewati vibrating screen untuk selanjutnya diumpankan ke rotary packer.
d. Rotary Feeder
Fungsinya adalah untuk mengatur pengumpanan semen.
e. Valve Bag Packing Machines
Fungsinya adalah untuk memasukkan semen kedalam kantong semen

0 comments:

Post a Comment