Kita sling mncintai, tapi antara aku
& kamu, beda. kita di takdirkn sbgai musuh dlam peprangan esok hari.
besok kita akan sling membunuh d medan perang, sbnarnya aku tak kuasa
berperang dnganmu, tapi kta baginda raja kami, aku hrus sprti itu.
Hnya
diam dlam kebimbangan saja, pagi yg tak ingn aku temui, kini aku temui,
hari ini aku akn bertemu dg wanita yg aku cinta, tapi bukan untk
brgandengan tngan, mlainkan kita akn sling membunuh sbgai musuh.
Aku
takut hari ini, aku takut dia hnyut dlam gumpalan darah peperangan. apa
harus aku tmpulkan sja pedangnya biar dia tak terluka, atau aku
serahkan sja tubuh ini untuk di tusuknya, agar aku sja ayg hanyut
kedalam gumpalan darah peperangan.
Dlam
kebimbangan ini, aku berangakat brsma prajurit2x yg lainnya, berlari
smbari mnunggangi kudua2x jantan nan gagah, mnuju pasir2x tandus tak
berpnghuni.
-"Apakah aku sedang bermimpi, ataukah ini memang knyatan dlam suatu peprangan ?"
prlhan
kuda yg aku tunggangi ini mulai mlambat dlam larinya, rasa was was
& kbimbangan ini smakin aku rsakan, ketika ku lihat di sebrang sna,
ku lhat prajurit2x yang lain dlam msuhku di peprangan hari ini, membawa
wanita yg aku cintai dlam rombongan nya.
-"Ternyata
ini bukan mimpi, aku benar2x akan berprang dg wanita yg aku cintai,
entah tubuh siapa yg akan mnjadi drah di hmparan pasir2x tandus itu."
aku atau wanita yg aku cintai itu.
Angin
yg berhmbus kncang mengadukan kedua klompok yg sling bermusuhan dlam
peperangan. hamparan pasi pasir tandus tak berpnghuni, kini berubah
mnjadi lautan darah berpnghunikan mayat mayat yg bergletakan tak
braturan dlam peperangan.
jantung
ini masih berdetak, tapi jiwa ini tlah kosong, ini bkan air hujan, ini
air mta, adlah kesedihqan yg perlhan mulai membanjiri pipi yg tlah
berdarah dlam peperangan.
Meskipun
tangan & tubuh ini sibuk berperang dg pedang yg ku ayunkan di
tngan, tapi mtaku masih menatap wanita itu, aku takut dia mnjadi darah
dlam peperangan ini.
Aku lihat tngannya masih sibuk berprang, smentara bibirnya menyuarakan sesuatu pdaku.
"Hei .., jngan posisikan mtamuk arahku, kau akan terluka"
-"Jangan pdulikan aku , lebih baik kau jga dirimu sendiri, biarkan tubuh ini mnjadi dlam peperangan"
"Aku tak ingin kau mnjadi drah dlam peperangan ini"
-"Biarkan sja aku mnjadi drah, agar pasukan mu yg lain tertawa melihatnya"
"Jika mreka tertawa, kau pikir aku juga akan tertawa ?"
Mendngar hal itu bibirku membisu bakl patung yg membeku di tengah gunung es.
"Kenapa kau diaam ?"
-"Aaaa kkkkk uuuuuu "
"dengarlah,
mngkin mreka akan trtawa mlihatmu mnjadi drah, tpi tdk dg aku, aku akan
mnangis jika kau mnjadi drah dlam peperangan ini"
-"Benarkah itu elsha?"
"Iya, aku mencintaimu & kau jga mncintaiku, kita hrus berdiri, jngan smpai kita mnjadi drah dlam peprangan ini"
Saat itu aku hnya bsa diam dlam kebimbangan, aku terharu mendngar apa
yg dia ktakan, smpai pipi yg brdrah ini, trbasuh air mta kebimbangan
& kepedihan !
Semakin
lma kmi berprang , pasir2x tandus ini smakin memerah penuh darah,
stengah dri prajurut2x kami sdah punah mnjadi mayat2x yg bergletakan d
pasir tandus penuh darah.
Sdangkan msuhku dlam peperangan ini, lebih byak dri pasukanku skarang.
Panas matahari yg menyengat, mngeluarkan keringat dlam hati yg penat,
aku msih berperang, mlawan mreka yg masih mnyerang, begitu pun dg
elsha,wanita yg aku cintai yaitu musuhku dlam peprangan ini, dia
berjuang dg epdang yg sudah memerah penuh darah.
Entah ada berapa mtanya, ketika dia sibuk dlam peperangannya, dia msih prhtikanku yg hampir puanh mnjadi darah !
'Awas dibelakangmuuuuu..."
Mendnar hal itu, aku lngsung mmbalikan bdan ini ke arah musuhku yg ada di blakangku.
-" Kau tk akan bisa mmbunuhku, khiiiiaaaaaaa ...., ssiiiiieeeeetttttttttttttttttttzzzzzzzz"
dan nsuh yg hmpir membunuhku, aku bunuh dg pedang penuh darah.
-" terima kasih elsha"
"Iyaa, hati2x, "
Sampai
akhirnya 37 dri setengah prajurit2xku yg tersisa, kini punah dlam pasir
tandus yg memerah menjadi gumpalan darah. Mtaku smakin memrah dg
kematian yg lainnya, dg tangan & yg penuh dg robekan, aku ayunkan
pedang yg ku gengngam dlam peperangan, smpai 30 org dri musuh2xku,
berhasil aku bunuh.
Dlam keadaan ini, aku berperang dg 13 org, sdangkan musuh musuhku dlam
peperangan ini, memiliki pasukan yg lebih banyak dr pasukan ku skarang.
Meskipun tubuh ini tlah lelah, tapi pedang yg memerah penuh darh ini,
masih ku ayunkan dlam peperangan. Tangan & sbagian tubuh ini tlah
penuh di lumuri darah2x musuh, langkah kaki ku pun mulai melemah ketika
kulihat elsha wanita yg aku cintai dlam peperangan ini yaitu musuhku
sndiri, tersayat pedang pasukanku di sbagian tubuhnya!
-"Elshaaaa ..., ???"
Melihat dia terluka, aku berteriak sembari menolongnya! Dg tubuh & kaki yg terluka aku berlari mendekatinya !
Dg posisi yg masih lumayan jauh dr wanita itu, aku berteriak pada pasukanku yg berusha membunuh elsha .
-"Heiiii ...., hentikan jangan kau sakiti dia lagi"
="Diam kau, biarkan aku membunuhnya, dia musuh kita"
-"Dia musuh kita ?, tapi aku mencintainyaaa"
="Kenapa kau inii ?"
-"kau tak perlu tau, matilah kauuu .... sieettttzzzz .."
="Penghiaa a a a a a a a a ..."
smpai akhirnya, kawanku dlam peperangan ini aku bunuh dg pedang yg penuh darah menjadi gumpalan darah.
-"Kau tak apa2x elsha "
"Aku baik-baik saja, terima kasih"
Ku lihat saat itu air mtanya mengalir deras dg expresi wajah yg terlihat kesakitan !
-"Elsha, ku lihat kau sprti kesakitan ?"
"Aku tak apa apa, jangan terlalu mengkhawatirkanku"
-"Jelaslah aku mengkhawatirkanmu, aku mencintaimu, kau dengar itu ?"
"Aku tau, aku mngrti, tapi sebaiknya kau menjauh dr sini, aku tak ingin kita saling bunuh di sini"
Perkataan yg keluar dari mulut elsha saat itu, memaksa aku menjauh
dr hdapannya, dg kepala menunuduk, aku berbalik berjalan pelan menuju
pasukan lawan. Kami masih berperang di atas pasir tandus yg memerah
penuh darah.
Matahari pun
hampir tenggelam menyaksikan peperangan ini, sampai semua pasukanku
punah menjadi gumpalan darah. Mataku pun semakin memerah melihat mreka
mnjadi darah, tapi itu semua tak membuat aku lengah & pasrah, aku
masih berperang melawan mereka yg masih menyerang dg pedang yg ku
genggam di tangan.
Saat
itu aku berdiri bersama mayat2x yg bergeletakan di belakangku, sedangkan
lawan yg aku hadapi, memiliki pasukan yg lebih banyak dariku.
-"Ayoo ... terusskaaan , aku tak takut dg jumlah kalian, khiaaaa"
Dg kaki & kepala yg bercucuran darah, aku menyerang mereka dg
pedang yg semakin memerah, ku lihat saat itu, salah stu dari pasukan
mereka yaitu elsha, tiba2x menghentikan langkahnya dlam perangnya, lalu
iya berteriak pdaku.
"Hatiii-hatii, lawan yg kau hadapi bukan satu"
-"Tenanglah, aku takan menjadi darah"
Dan tiga dr empat musuhku yg tersisa itu, telah berhasil aku bunuh.
-"Sekarang kita imbang, kau atau aku yg akan menjadi darah sekarang?.
="Kau salah, di belakangku masih ada elsha, mungkin kau yg akan menjadi darah"
Sejenak
aku terdiam mendengar apa yg musuhku katakan. sampai akhirnya dia
menyerang saat konsentrasiku hilang, & saat itu pedang yg di
ayunkannya, menusukku tepat di sebelah kiri dadaku. Aku tak sadarkan
diri saat itu, yg ku lihat hanya tetesan darah yg keluar mengalir dari
sbelah kiri dadaku.
Mungkin
saat itu aku akan benar2x menjadi darah dlam peperangan ini, dlam tak
sadar & tak berdayanya aku, aku masih mendengar suara samar2x
wanita, sepertinya itu elsha!
"Tiiidaaaakkkk ..., kau tak boleh menjadi darah dlam peperangan ini"
Ku lihat dia berlari ke arahku bersama pedang yg di bawanya, ku rasakan
dia semakin mendekat, smpai akhirnya, kaki yg berdarahnya itu, tepat
menginjak tanah yg berada di depanku.
-"Ee e e eellsshaaa"
Dg suara tak berdaya, aku menyapanya.
"Bertahanlah, kau tak boleh menjadi darah, kau harus berdiri bersamaku disi"
Tak ada sepatah katapun yg bisa ku ucapkan padanya, aku hnya bsa menangis mndengar apa yg di ktakannya .
Lalu
wanita itu berdiri, melepaskan tangannya yg memangku wajahku, tiba2x
mata sayunya memerah ketika menatap salah satu pasukannya yg tersisa, yg
membuat aku lemah tak berdaya. lau dg nada kesal iya berbicara pda
prajuritnya itu !
"Sekarang kau puaas, kau berhsil menjadikannya darah, tertawalah .. "
="Jelaslah aku puas, mari kita rayakan kemenanga
ini"
"Brengseek kauu, siiieeeeetttttttzz ...,"
Tanpa bnyak kta2x yg keluar dr mulut elsha, pedang yg memerah yg masih
di genggam d tangannya, iya tusukan ke tengah2x perut prajuritnya
sendiri.
"Maattiii kauuu"
Lalu dg tangan yg berdarahnya , iya pangku kembali wajahku yg sempat terkapar di pasir ini.
-"Els sha, kenapa kau membunuhnua ?"
"Biarlah, aku tak ingin melihatnya hidu"
-"Apa karena kau mencintaiku ?"
Sejenak dia diam, lalu dia berkata dg wajah yg mempesona,
"Iya, karena aku mencintaimu, aku membunuhnya'
Semakin deraslah air mta ini, saat ku dengar dia berbicara apa
adanya pdaku, lalu ku teruskan pembicaraanku pda wanita itu, dg sua yg
pelan tak berdaya.
-"Elsha, mungkin sampai disini rasa saling mencintai kita""Kenapa kau berkata seperti itu ?
-"A k u tak kuasa menahan nafas yg tersisia, aku akan menjadi gumpalan darah dalam peperangan ini"
Dg tangisnya elsha masih bersuara, berbicara padaku.
"Jangan bicara seperti itu, aku mhooon, aku tak ingin kau menjadi darah"
-"Aku tak bisa elshaa, ini permintaan terakhirku, peganglah tanganku, jangan kau lepaskan sbelum nyawa ini ku lepaskan"
Lalu wanita itumelepaskan pedangnya, & memegang tanganku
"Kumohon bertahanlah"
-"Maafkan aku, tetap pegang tangannya, & rsakan setap denyut nadinya"
Perlahan2x denyut nadi dalam tangannya yg elsha pegang mulai melemah.
Sampai akhirnya, di akhir kata,
-" AKU MNCINTAIMU ELSHA" yang aku ucapkan pdanya, denyut nadi dalam tanganku berhenti & mati !
"Jaaaaangaaaan tinggaaaalkaaan aaaaakkkkkuuuuuu ... "
Jerit tak percaya elsha menggema di hamparan pasir tandus yg memerah
penuh gumpalan darah, saat lelaki yg di cintainya kini pergi, hanyut
menjadi gumpalan darah di pasir tandus yg memerah !
SELESAI .
Monday, 19 December 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment